bursa menuju RI 1 semakin memanas, Ketua dari partai – partai besar mulai memasang diri sebagai Capres (walaupun kadang belum Rakernas pun sudah menunjuk diri sebagai Capres) tidak ada seorangpun yang “berani” unjuk diri sebagai Cawapres. Salah satunya hasil dari Rakernas PDIP di Sala yang mengusung Megawati sebagai Capres dan mencari – cari pasangan caWapresnya lihat di sini.
Selain itu ada juga anggota partai besar yang mencoba peruntungannya dengan mendeklarasikan diri sebagai Capres (meski partainya ngotot untuk memasukkan Sang ketua umum sebagai Capres). Dari sini kita bisa melihat bahwa sistem demokrasi yang sering didengung – dengungkan oleh para elite politik ternyata hanya semu, ketika ada orang lain yang mencalonkan diri (bahkan baru mendeklarasikan diri.
Melihat sedikit ke partai Golkar, sebegitu pesimisnya terhadap JK ketika Sultan mendeklarasikan diri kemudian dianggap sebagai lawan yang harus dijatuhkan. Kemudian ketika Sultan (secara pribadi) diundang oleh Megawati untuk menghadiri Rakernas, Salah seorang ketua (Muladi) terbakar emosinya dengan mengajukan Sultan supaya di keluarkan dari Partai karena melanggar AD/ART (alasan bisa dicari – cari).
Ah sekali lagi ini semuahanya soal perebutan kekuasaan, rakyat kecil seperti kita tidak akan dapat imbasnya, kecuali tergencet dan tersingkir ketika salah satu dari mereka berkuasa kelak.